Pelatihan dalam Pengembangan Tanaman Kentang di Kecamatan Kanreapia Kabupaten Gowa
DOI:
https://doi.org/10.33005/agrisevika.v1i2.11Keywords:
Kelembagaan petani, Pemasaran digital, Participatory Action Research (PAR), Diversifikasi produk olahanAbstract
Petani kentang di Desa Kanreapia menghadapi tantangan fluktuasi harga, ketergantungan pada tengkulak, kelembagaan tani lemah, dan minimnya pengolahan pascapanen, dengan produktivitas 20 ton/ha (dibawah potensi 30 ton/ha). Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi masalah aktual, merumuskan strategi partisipatif, dan memperkuat kelembagaan serta pemasaran berbasis kearifan lokal. Menggunakan participatory action research (PAR) melalui diskusi terstruktur dan observasi lapangan bersama 25 petani, penyuluh, dan akademisi. Hasil mengungkap empat masalah utama: (1) ketergantungan pada tengkulak, (2) minim diversifikasi produk olahan, (3) kelembagaan tidak optimal, dan (4) akses informasi terbatas. Rekomendasi mencakup penguatan kelembagaan sebagai unit bisnis kolektif, pelatihan pascapanen, dan kolaborasi pemasaran digital. Pendekatan partisipatif efektif membangun solusi kontekstual, namun memerlukan pendampingan jangka panjang dan integrasi kebijakan lokal untuk keberlanjutan.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Megawati, Ridha Alamsyah, Ahfandi Ahmad, Fadilah Nurdin, Mirnatul Qinayah, Daeva Mubarika Raisa, Putra Astaman, A. Tenriawaruwaty, A. Panca Wahyuni, Sultan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.