Pelatihan Manajemen Usaha Peternakan Sapi Bali di Kabupaten Bantaeng
DOI:
https://doi.org/10.33005/agrisevika.v1i2.10Keywords:
Sapi Bali, sistem teseng, pemilihan bibit, manajemen pakan, kerjasama peternakanAbstract
Pemurnian sapi bali menjadi program untuk peningkatan populasi sapi bali didaerah pengembangan untuk menyokong kebutuhan daging di wilayah perkotaan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peternak di Kabupaten Bone mengenai sistem teseng dalam budidaya sapi Bali, dengan fokus pada manajemen pemilihan bibit, pakan, dan kerjasama usaha. Produktivitas sapi Bali dipengaruhi oleh faktor bibit, lingkungan, pakan, dan manajemen, sehingga diperlukan pengelolaan yang baik agar seluruh komponen sistem berfungsi optimal. Pemilihan bibit yang tepat, sesuai dengan lokasi dan tujuan usaha (pembibitan/penggemukan), menjadi kunci keberhasilan. Kriteria bibit unggul meliputi kondisi fisik sehat, reproduksi normal, dan catatan produksi yang baik. Selain itu, ketersediaan pakan secara berkelanjutan dengan manajemen yang tepat (sistem grazing atau cut and carry) turut menentukan pertumbuhan ternak. Kerjasama antara pemilik modal dan peternak umumnya dilakukan dalam jangka waktu tertentu untuk meminimalisir risiko kerugian.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ikrar Mohammad Saleh, Syahdar Baba, Veronica Sri Lestari, Jamila Jamila, Muhammad Hatta, Muhammad Darwis, Muhammad Erik Kurniawan, Putra Astaman, Aulia Nurul Hikmah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.